SEKRETARIS Jenderal NATO Jens Stoltenberg memperingatkan upaya generalisasi terhadap Muslim pasca serangan mematikan di sebuah kantor majalah Prancis menewaskan 12 orang di Paris, demikian dilaporkan Anadolu Agency.
“Teroris adalah penjahat yang harus bertanggung jawab. Kita tidak boleh menyalahkan agama atau kebangsaan orang yang bertanggung jawab atas tindakan kejahatan ini,” kata Stoltenberg dalam sebuah wawancara dengan harian Bild Jerman yang diterbitkan Jumat kemarin (9/1/2015).
Kepala NATO itu mengatakan negara-negara Eropa menghadapi ancaman teroris dari berbagai kelompok radikal dan individu yang berbeda.
“Saya berasal dari Norwegia di mana warga Kristen kulit putih Anders Breivik melakukan pembantaian pada 2011 lalu,” ujarnya.
Stoltenberg menggarisbawahi bahwa masih terlalu dini untuk mengomentari identitas dan tujuan dari penyerang yang menargetkan majalah Prancis Charlie Hebdo.
“Sangat penting sekarang adalah menangkap pelaku tersebut dan kemudian memberi mereka hukuman kepada mereka,” tegasnya.
Ditanya tentang ancaman yang ditimbulkan oleh ISIS, kepala NATO tersebut menggarisbawahi bahwa Kristen dan Muslim harus bergabung untuk melawan ancaman dari teroris.
“Harapan saya adalah bahwa kita semua, Kristen, Muslim atau siapapun kita, harus berdiri untuk nilai-nilai universal. Kita bisa memiliki pendapat yang berbeda, tapi kita harus mempertahankan nilai-nilai kita dan juga membantu mengatasi prasangka,” kata Stoltenberg.
“Muslim adalah korban terbesar dari teror ini. Sebagian besar umat Islam mengutuk teror dan kami mengutuk teror. Kita harus berjuang bersama-sama melawan terorisme,” tegasnya.[fq/islampos]
0 ulasan:
Catat Ulasan